Halaman

Senin, 28 Maret 2011

"Bencana" sebuah azab atau ujian kehidupan???

       by: Rifki Irawan


     kita tak akan pernah lupa kejadian-kejadian luar biasa yang silih berganti menimpa bumi kita yang beranjak semakin tua. Bermacam-macam bencana mulai dari banjir bandang, gunung meletus, gempa bumi, sampai dengan tsunami bertubi-tubi menerpa tanah tempat kita berpijak. kita sebagai manusia yang mengalami bencana hanya bisa menangis dan menerima apa yang diberikan oleh yang Maha kuasa. namun terkadang kita bersikap takabur dan berburuk sangka terhadap Allah swt atas sesuatu yang diberikannya. naudzubillah mindzalik..



     kita boleh menangisi apa yang terjadi, kita boleh tangisi orang-orang yang tersayang hilang dari pelukan kita, air mata boleh jatuh menetes ke bumi, kita boleh berteriak-teriak kepada langit, tapi sekali-sekali janganlah sampai menyalahkan Illahi atas penderitaan yang kita dapatkan.. sesungguhnya Allah itu Maha cinta terhadap para makhluk-Nya.. namun akal sehat kita sedang tertutupi sebuah asap emosi yang sangat tebal. sangat sulit bagi kita dalam memahami hikmah dibalik setiap kuasa-Nya.


      pasrah dan berdoalah kepada sang Maha Merajai alam semesta ini.. apa yang ia kehendaki mesti kita terima dengan terbuka dan lapang dada. dibalik kepahitan ini terdapat sebuah hikmah yang harus diketahui bagi penghuni dunia..


      kita sering mendengar dan melihat doktrin seseorang yang menghujat bahwa bencana yang melanda negeri A adalah azab yang harus diterima oleh perbuatan mereka. ia dengan seenaknya melontarkan kata-kata pedas yang belum tentu benar kenyataanya. lebih lebih ia tidak merasakan kesulitan hidup dari orang yang tertimpa bencana tersebut. sungguh ia tidak mempunyai rasa moral dan kemanusiaan.


      sebagai seorang manusia yang berjiwa sosial mestinya kita harus mempunyai rasa peka terhadap sesama. kita dituntut untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang mengalami kesulitan, bukan tidak memperdulikan bahkan menghujat mereka. sungguh mereka sangat membutuhkan uluran tangan kasih kita untuk sekadar melipur hati yang lara. masalah azab ataupun ujian, biar Allah dan mereka sendiri yang tahu.


      dalam sebuah negeri tentunya hidup berbagai macam karakter manusia. ada yang jujur, adapula yang pembohong. ada yang beriman dan adapula yang kafir, ada yang baik dan tentu ada juga yang jahat. jikalau sebuah negeri itu tertimpa bencana maka kita tak berhak langsung menghujat bahwa negeri tersebut tertimpa azab. sesungguhnya azab akan datang bagi orang-orang yang jauh dari jalan Allah. lalu, penduduk yang dekat dengan Allah apakah tertimpa yang namanya azab juga? 


       sebuah bencana itu memiliki sedikitnya dua arti, pertama azab bagi orang-orang yang jauh dari Allah dan ujian kehidupan bagi para kekasih Allah. sebagai contoh penduduk yang tertimpa bencana yang dijatuhi azab adalah bangsa pada zaman nabi Luth. bangsa mereka benar-benar dalam masa jahiliyah. praktek perzinaan banyak terjadi dimana-mana. kaum wanita tidak dihormati, homoseksual merajai negeri, minum-minuman keras jadi menu setiap hari. kedatangan dan usaha Nabi Luth dalam mengajak kaumnya agar bertakwa kepada Allah malah dihiraukan. Allah pun murka dan menurunkan bencana sebagai azab. maka hancurlah bangsa kaum Luth pada masa itu.


        lain lagi bencana yang diberikan kepada Nabi Ayub. semula beliau adalah saudagar kaya yang sangat beriman kepada Allah. beliau menjalani perintah dan selalu menjauhi larangan dari Allah. setanpun tidak terima dengan hal ini dan berusaha mencari jalan untuk menjatuhkan iman Nabi Ayub. namun semua cara tidak berhasil ia lakukan. maka menghadaplah setan kepada Allah, dan meminta agar Nabi Ayub diberikan bencana. Allah lalu menyetujui permintaan dari setan. dikirimkan lah penyakit kulit yang ganas kepada nabi Ayub. tidak hanya itu namun semua harta dan anaknya lenyap tak tersisa. begitupun istrinya yang rela meninggalkan beliau. namun Nabi Ayub tidak pernah mengeluh, malahan semakin bertambah iman beliau. setelah ada kesusahan pasti ada kemudahan, Allah menjawab semua doa Nabi Ayub dan beliau diperintahkan untuk mandi di kolam dan membasuh kulitnya dengan Air. atas ridho Allah, penyakit kulitnya sembuh, bersyukurlah sang Nabi kepada Illahi.


      demikianlah azab dan ujian yang ada dibalik sebuah bencana. bagi yang tertimpa bencana wajib berintrospeksi atas apa yang sudah dikerjakan di dunia, dan bagi orang yang tidak tertimpa bencana alangkah baiknya jikalau mereka membantu tanpa memandang dan menghujat azab atau ujian yang didapatkan oleh orang yang tertimpa bencana. sesungguhnya kita diciptakan oleh Allah untuk saling membantu dan berbuat baik terhadap sesama.. 


    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar