Halaman

Senin, 05 Maret 2012

Anak Muda Budak Kelicikkan Barat


Anak muda zaman sekarang sudah jarang yang tertarik mempelajari islam. (KH Muhadi)
Kata-kata itu yang terlontar pak kyai ketika menyampaikan pengajian sabtu pagi.. Dengan menahan kantuk, aku mencatat pernyataan beliau dan menghubungkan dengan kenyataan kehidupan.. Fikiran ku berputar sejenak dan mendapatkan alasan kenapa beliau berkata-kata seperti itu.


Sebelumnya aku membaca berita dan menemukan bahwa java jazz, suatu konser musik beraliran jazz telah menyedot banyak perhatian dari pemuda dan pemudi. Walaupun harga tiket java jazz sendiri bisa dihitung mahal bagi kantong para pelajar, tapi hal ini bisa disiasati karena mereka sudah mempersiapkan sejak jauh-jauh hari dengan rela makan nasi berbumbukan garam setiap hari.

Aku berfikir, kenapa fenomena ini bisa terjadi? Mengapa antusiasme dalam menyambut konser-konser musik tokoh2 yang dianggap besar sangat digandrungi oleh masyarakat-masyarakat kita?

Mungkin segelintir orang menganggap aku orang yang ketinggalan zaman karena tidak tertarik dengan konser-konser musik yang dahsyat itu. tapi cobalah berfikir, apa keuntungan yang dapat diambil setelah menonton acara-acara keduniawian bagi kehidupan? Kesenangan.. Ya hal ini adalah suatu dorongan bagi para-para fans sejati yang mengidolakan para tokoh-tokoh tertentu namun, Kesenangan keduniawian fana akan mengantarkan kita pada amnesia dunia akherat.

Lumrah rasanya jika musik hanya menjadi hiburan, yang dinikmati ketika fikiran suntuk setelah mengerjakan kewajiban. Tapi jika musik sudah menjadi tuhan, dengan memuja tokoh yang bersangkutan, tidakkah kita pantas disebut seperti budak?

Lalu coba lihat ke masjid-masjid setempat. Perhatikan siapa yang setiap hari melantunkan adzan? Lihat siapa yang menjadi imam masjid? Siapa pula yang menjadi makmumnya? Semua didominasi oleh kaum-kaum tua yang sudah lemah raganya. Lalu kemana yang muda? Hampir Semua bersenang-senang, hampir semua sedang menikmati dunia, yang menurut otaknya masa muda masanya bersenang-senang. Bahkan ada yang bermotto hidup, muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga. Na'udzubillah mindzalik..

Siapa generasi islam berkutnya jika para pemuda tidak ada yang tertarik dengan islam? Hancurlah dunia ini beserta isinya diazab Allah swt. Maka dari itu, peran orang tua harus benar-benar mengawasi tindak tanduk dan membimbing anaknya bukan hanya berorientasi pada materi tapi lebih kepada orientasi kehidupan setelah kehidupan. dan bagi para pemuda, janganlah mudah tergerus budaya barat yang beracun dan akhirnya mematikan. bangsa barat sangat cerdik memasukkan budaya-budaya setannya untuk menjajah otak-otak dangkal akan islam. anggapan bahwa tidak mengikuti tren barat itu tidak serta merta membuat kita tidak gaul. justru orang yang sering berdoa dan mempelajari ayat-ayat suci ketuhanan adalah manusia yang gaul karena senantiasa bercengkrama dengan kalam-kalam Allah.




RIFKI IRAWAN
3 MARET 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar