by: Rifki Irawan
Ku pikir kau sahabat…
Yang bisa dijadikan obat…
Namun hatiku kau babat…
Semua ini telah terlambat…
Ku telah mengerti hatimu…
Yang tak lebih sekeras batu…
Selalu membuatku terjatuh…
Walau hanya sekali sentuh…
Hai…. Tunjukanlah wajah aslimu…
Yang selalu kau pendam bisu…
Dan senyumanmu yang penuh teka-teki…
Kali ini ku tak bisa kau maki…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar