Halaman

Minggu, 20 Mei 2012

Najwa “Candu Rasuk Kalbu”



Najwa..
Ini puisi takkan bisa melukiskan kecantikan dirimu..
Kata itu terbatas sedang kecantikanmu tiada batasnya..
Ini puisi hanya bisa melukiskan apa yang ada dalam hatiku..
Kata itu luas sedang hatiku selalu sempit
Untuk memuja memuji
Betapa sempurnanya sang pencipta hatimu..



Najwa..
Bibirmu menjadi buah bibir para bibir yang benci mencibir
Engkaulah penghias mimpi para pemimpi
yang memimpikan bisa mengecup pipimu
rambutmu laksana malam yang diselimuti hijab rembulan
semakin dingin semakin mendinginkan hati-hati yang dingin
jika aku menatap parasmu, aku akan meratapi kegundahanku..
karena parasmu tetap terkenang
hingga ajalku datang menjelang

Najwa..
Jikalau matahari enggan menyinari bumi..
Cukup sinarmu yang menyinari hati ini..
Seandainya bulan bosan menemani sang malam..
Kelembutan wajahmu cukup untuk temani malamku..
Najwa..
Mata ini sekan menjadi malaikat..
Selalu bergerak menjalajahi setiap jengkal lekuk hatimu..
Dimanapun tapak kakimu terlihat
Sahabatmu akan selalu mengendus
Seolah ingin menjilat sisa-sisa pesonamu..
Engkau laksana pusaran angin beliung
Menyedot semua makhluk yang ada di bumi ini
Untuk menatap
Untuk mendengarkan melodi indah suaramu..

Najwa..
Mengenalmu buat aku penaka musafir yang kehabisan air..
Semakin memandangmu semakin aku merasa kehausan
Sejuta pujian puisi ini membuat panah asmaraku menumpul
Ia hanya mendelik malu untuk menembus perasaanmu


RIFKI IRAWAN
RUMAH NAJWA
20 MEI 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar