Aku punya dua mata
Tak rabun tak jua buta
Ketika hadap utara
Wajah dia.. mata dia..
Menoleh ke timur
Aura dia! Dia lagi!
Tengok ke barat
Warna diaaa diaaaaa
Berbalik ke selatan
Lagi lagi dia lagi
Dia begitu dekat
Di mata terlihat
Di telinga terdengar
Di hidung terendus
Di kulit terasa
Ueeekk.. weq.. iyaks..
Suara hati muntah rasa
Mual bayangkan tingkah
Kenyang mengunyah perih
Dahak hijau hiasi muka yang indah
Adalah sang benci penguasa hati
Tak ada repetisi lagi
Semua membisu terkubur waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar