Jakarta, Selalu tersenyum, susah tidur, pipi yang bersemu kemerahan, jantung yang berdetak makin kencang, keringat dingin dan kadang-kadang saking groginya jadi sering ke toilet untuk buang air kecil adalah ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta. Perubahan itu terjadi karena serangan tiga hormon di dalam tubuh yang sedang jatuh cinta.
Ketika sedang merasakan jatuh cita, seseorang akan mengalami perubahan kondisi hormonal yang membuat suasana hatinya bergejolak tidak karuan. Tidak hanya dari fluktuasi suasana hati, perubahan hormonal ini juga bisa diamati dari kondisi fisik.
Secara umum, perubahan hormonal yang terjadi selama proses jatuh cinta dibagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama adalah gairah (lust), berikutnya adalah ketertarikan (attraction) dan yang terakhir adalah cinta sejati (attachment) yang ditandai dengan ikrar sehidup semati.
Hormon-hormon yang terlibat di masing-masing tahapan adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari BBC, Senin (14/2/2011).
Tahap 1: Gairah
Hormon yang berperan saat seseorang merasakan gairah seksual, dalam bentuk paling sederhana sekalipun seperti ingin menggandeng lengan lawan jenis, adalah testosteron dan esterogen. Meski lebih banyak dimiliki pria, testosteron juga diproduksi oleh wanita dan sama-sama berperan dalam mengawali sebuah hubungan bermotif seksual dan emosional.
Tahap 2: Ketertarikan
Tahap ketertarikan merupakan tahapan paling rumit dalam menjalin hubungan antar manusia, khususnya dalam hal perubahan komposisi biokimia dalam tubuh. Aktivitas berbagai hormon dan neurotransmitter (saraf penghubung) pada tahap ini menyebabkan orang kehilangan nafsu makan, susah tidur dan lebih sering melamun.
Sedikitnya ada 3 hormon yang terlibat dalam tahap attraction, yakni sebagai berikut:
1. Dopamin (Memicu rasa senang dan kecanduan seperti saat minum kopi dan alkohol)
2. Norepinefrin atau adrenalin (Menyebabkan telapak tangan keringat serta denyut jantung meningkat)
3. Serotonin (Merupakan pemicu rasa kantuk. Saat jatuh cinta, kadarnya menurun sehingga menjadi susah tidur).
Tahap 3: Cinta sejati
Seseorang, atau lebih tepatnya sepasang manusia yang sukses melewati tahap attraction, tahap ini akan berlangsung lebih lama bahkan bisa seumur hidup. Sepasang manusia yang sudah mencapai tahap ini ditandai dengan adanya komitmen jangka panjang, misalnya lewat pernikahan.
Pasangan yang sudah menikah paling tidak memiliki 2 hormon penting yang membantu menjaga keutuhan rumah tangga. Keduanya diproduksi baik oleh pria maupun wanita, meski ada sedikit perbedaan fungsi yang dipengaruhi jenis kelamin.
1. Oksitosin (Pada pria dan wanita, pelepasan hormon ini memberikan kenikmatan yang luar biasa saat bercinta dan mencapai orgasme. Khusus pada wanita, oksitosin juga berperan dalam kelahiran bayi serta produksi air susu ibu)
2. Vasopresin (Hormon yang juga dimiliki oleh tikus padang rumput ini memungkinkan manusia untuk menikmati hubungan seks, tidak seperti kebanyakan spesies binatang yang berhubungan seks hanya untuk tujuan reproduksi. Eksperimen yang dilakukan pada tikus padang pasien menunjukkan, kekurangan vasopresin bisa memicu perilaku poligami atau gonta-ganti pasangan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar